Selasa, 16 September 2008

Hati Nurani

Koq Bisa Pemberi Bantuan Jadi Tersangka?
Kadang maksud Baik hasilnya belum tentu baik.
Kita kadang terlalu mudah menyalahkan orang lain, dari pada mau mengaca diri.
Koq sedemikian miskinnya orang Indonesia Rp30.000,- sampai berjubel antrinya dan sampai nyawa taruhannya apa bisa nyawa dihitung dengan Rp.30.000,-?
Hebat sekali orang Indonesia tersebut malah menyalahkan orang yang memberi sedekah.
Juarang sekali orang Indonesia mau bersedekah sedemikian hebatnya, dari tahun 1995, harusnya kita malu apa yang sudah kita perbuat untuk lingkungan kita. lha koq malah nyalahke wong sing ora salah.... wah report iku.
Lha wong setiap tahun sudah menjadi tradisi memberi Zakat dan itu sudah di Jadwalkan setiap pertengahan Puasa. Jadi dengan Kata Lain. Polres Setempat harusnya Pro Aktif Dong. memangnya mereka nggak punya rencana pengamanan lingkungan, lha wong demonstrasi atau pasar tumpah aja bisa diketahui jluntrunge koq, lha tradisi Zakat oleh sang soudagar yang berbaik hati memberi bantuan langsung tunai ala mereka.... koq malah disalahke, malah lebih parah lagi ada ulama mengatakan Haram kepiye jal iku ndonya mulai kebalik-balik.... kalau aku jadi Kapolda Jawa Timur.. Kapolresnya itu yang aku Pecat. lha wong gimana tradisi itu kan ada jadwal yang pasti. Jadi dengan kata Lain Pihak Keamanan Nota Bene yang berbaju seragam dengan berbagai alasan malah nyalahke panitia yang tidak siap???????????????!!!!!!!!!!!!!!!!!
Memangnya Hukum itu segala-galanya, dimana hati nuranimu????
Realitas
Rakyat Indonesia sedang KERE.
Rakyat Indonesia senang nyalahke
Rakyat Indonesia sedang Asu gede menang kerahe
Rakyat Indonesia sedang krisis Adate (budayanya)
Rakyat Indonesia sedang mikir nganggo wetenge
Tuhan, mudah-mudahan pemimpin kita walaupun mungkin agak pesimis untuk berdoa tapi tidak ada salahnya mudah-mudahn mereka diberi Hati Nurani yang Bijaksana bukan Kebijakan terus yang dibicarakan..... diberi wawasan yang luas agar tidak sak kepenake dhewe.... Amin

Tidak ada komentar: